1. Nigirizushi
Sushi ini dibuat dengan menggunakan tekanan dari tangan. Pertama-tama nasi sushi
diletakan pada tangan, kemudian dikepal agar bentuknya sesuai dengan
yang diinginkan, kemudian diatasnya diletakkan ikan, kerang, atau
panganan laut lainnya, ada juga yang di atasnya dibubuhi wasabi kemudian
dilapisi ikan. Jenis sushi ini memiliki variasi terbanyak, variasi yang paling banyak ditemui antara lain tuna, udang, belut, gurita, dan telur. Cara makan nigirizushi:
- Nigirizushi dinikmati dengan mencelup sedikit bagian neta (lauk) ke dalam kecap asin.
- Nigirizushi umumnya dimakan dengan tangan, walaupun boleh-boleh saja dimakan memakai sumpit.
- Nigirizushi biasanya dimakan dengan sekali suap.
- Nigirizushi dinikmati dengan mencelup sedikit bagian neta (lauk) ke dalam kecap asin.
- Nigirizushi umumnya dimakan dengan tangan, walaupun boleh-boleh saja dimakan memakai sumpit.
- Nigirizushi biasanya dimakan dengan sekali suap.
2. Oshizushi
atas Oshibako, bawah Oshizushi |
Oshizushi atau Hakozushi adalah sushi
khas daerah Kansai yang dibuat dengan memadatkan nasi di dalam cetakan
khusus berbentuk kotak yang disebut 'oshibako'. Setelah dibentuk, sushi
dipotong-potong menjadi ukuran sekali suap. Ada juga oshizushi yang
dibungkus dengan daun bambu kemudian dipadatkan selama beberapa jam
hingga satu malam.
3. Gunkanzushi
Sushi ini punya nama panggilan "Battleship Sushi"
karena bentuknya yang mirip kapal selam perang. Isinya adalah nasi yang
dibalut nori (rumput laut). Biasanya gunkan berisikan telur ikan,
misalnya telur salmon yang berwarna kemerahan dengan garis tengah 5
milimeter (ikura) atau tobiko (caviar)
Sushi
yang simpel dan tidak mahal, dimana nasi dimasukkan ke dalam aburaage
atau kulit tahu. Biasanya aburage dibentuk seperti kantong, kemudian
diisi dengan nasi. Sebelum digunakan, aburage terlebih dahulu dimasak
besama kecap asin dan gula sehingga rasanya sedikit manis. Inarizushi
tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber
protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari, di kota Toyokawa
prefektur Aichi.
Merupakan sushi yang difermentasi dan merupakan salah satu varian sushi
tertua. Narezushi terbuat dari ikan segar yang dibuang isi perutnya
kemudian dilumuri garam dan disimpan dalam nasi selama selama enam bulan
agar tetap awet. Setelah enam bulan air pada ikan akan keluar dan
hilang, setelah itu sushi baru bisa dimakan. Biasanya selama proses pengawetan, narezushi disimpan rapat dalam gentong kayu.
Hosomaki, Futomaki, Temakizushi, Uramaki |
Sushi yang digulung (sushi
roll), berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, tamagoyaki dan
neta lain yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan
sudare (anyaman bambu bentuk persegi panjang). Makizushi memiliki
beberapa varian, yaitu :
- Hosomaki (roll tipis): gulungan berdiameter minimum 3 cm hanya berisi satu jenis neta (misalnya mentimun atau tuna).
- Futomaki (roll tebal): gulungan berdiameter di atas 5 cm berisi berbagai macam neta.
- Hosomaki (roll tipis): gulungan berdiameter minimum 3 cm hanya berisi satu jenis neta (misalnya mentimun atau tuna).
- Futomaki (roll tebal): gulungan berdiameter di atas 5 cm berisi berbagai macam neta.
-Temakizushi (hand roll): nasi digulung sendiri dengan nori dan
dibentuk membentuk kerucut sebelum dimakan, neta juga dipilih sendiri
dari piring.
- Uramaki : nori terletak di dalam, sedangkan nasi terletak di luar
- Uramaki : nori terletak di dalam, sedangkan nasi terletak di luar
7. Chirashizushi
Merupakan jenis sushi
yang disajikan di atas piring atau mangkuk. Nasi yang sudah dibumbui
kemudian ditaburi dengan berbagai macam ikan mentah atau telur dadar.
Nasi chirashizushi tidak dibentuk, tetapi hanya diletakkan di piring
atau mangkok kayu. Pada gaya Edo chirashizushi menggunakan bahan mentah,
sedangkan pada gaya Kansai menggunakan bahan mentah dan ada juga yang
telah dimasak terlebih dulu. Sushi ini biasanya dimakan pada festival tahunan Hinamatsuri pada bulan maret
Tidak ada komentar:
Posting Komentar